Orang Kecil dan Orang Besar

Saya putar kembali satu potongan realitas. Seorang penjual kopi sachet, yang lapaknya dengan satu meja dan sejumlah kursi, menulis dalam karton putih besar dengan spidol tinta biru, “silakan minum kopi di sini, gratis yang yang demo menuntut diadili penistaan agama“. Seorang reporter menanyakan kepada bapak ini, mengapa ia menggratiskan, padahal modal dan keuntungan yang diperolehnya …